Tips Merawat Kulit di Iklim Tropis Agar Tetap Sehat
Tinggal di negara dengan iklim tropis tentu memiliki dampak positif dan negatif. Salah satunya adalah dalam hal kondisi kulit. Karena kondisi kulit orang-orang yang berada dalam iklim tropis yang berbeda dengan negara lain.
Secara umum, masalah crystal x yang sering dialami oleh orang yang tinggal di negara tropis memiliki kondisi kulit yang mudah kering, sensitif, mudah berkeringat dan juga lebih buram. Selain itu, kecenderungan kulit yang mengalami bintik-bintik hitam dan penuaan dini lebih mudah untuk menguntit, apalagi di usia muda.
"Karena intensitas matahari yang tinggi di daerah tropis, membuat bintik-bintik hitam atau hitam rentan terhadap kulit di iklim tropis, masalah kulit lain di iklim tropis, yang cenderung melonggarkan atau kerut dengan cepat," kata dokter kulit. dan dr. Anesia Tania SpKK, di ajang media Ristra Cosmetodermatology di Kuningan, Jakarta, Selasa (24/4).
Anesia mengatakan bahwa untuk hidup di negara tropis, orang harus rajin membersihkan wajah atau mengelupas. Menurutnya, perlindungan kulit terhadap sinar matahari yang cukup kejam juga dianjurkan sebagai langkah untuk menjaga kesehatan kulit. "Perlindungan kulit terhadap sinar matahari bisa menjadi penggunaan jas tertutup dan topi yang menghalangi sinar jahatnya," lanjutnya.
Untuk penggunaan krim kimia, orang dapat menggunakan tabir surya untuk melindungi diri dari semua gelombang matahari dan tabir surya yang hanya melindungi kulit dari sinar UVB. Semakin tinggi SPF dalam tabir surya dan sunscreen, semakin baik dan lebih lama melindungi kulit dari matahari.
Meski begitu, Anesia tetap merekomendasikan penggunaan bahan untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang digunakan berulang kali. "Kami merekomendasikan menerapkan kembali setiap 2-5 jam untuk perlindungan yang lebih baik," katanya.
Perlu dipahami bahwa penggunaan tabir surya atau tabir surya harus 30 menit sebelum kulit terkena sinar matahari untuk menyaring terlebih dahulu. Jika baru dan digunakan di luar rumah, menurut dia, tabir surya tidak berfungsi dengan baik.
Secara umum, masalah crystal x yang sering dialami oleh orang yang tinggal di negara tropis memiliki kondisi kulit yang mudah kering, sensitif, mudah berkeringat dan juga lebih buram. Selain itu, kecenderungan kulit yang mengalami bintik-bintik hitam dan penuaan dini lebih mudah untuk menguntit, apalagi di usia muda.
"Karena intensitas matahari yang tinggi di daerah tropis, membuat bintik-bintik hitam atau hitam rentan terhadap kulit di iklim tropis, masalah kulit lain di iklim tropis, yang cenderung melonggarkan atau kerut dengan cepat," kata dokter kulit. dan dr. Anesia Tania SpKK, di ajang media Ristra Cosmetodermatology di Kuningan, Jakarta, Selasa (24/4).
Anesia mengatakan bahwa untuk hidup di negara tropis, orang harus rajin membersihkan wajah atau mengelupas. Menurutnya, perlindungan kulit terhadap sinar matahari yang cukup kejam juga dianjurkan sebagai langkah untuk menjaga kesehatan kulit. "Perlindungan kulit terhadap sinar matahari bisa menjadi penggunaan jas tertutup dan topi yang menghalangi sinar jahatnya," lanjutnya.
Untuk penggunaan krim kimia, orang dapat menggunakan tabir surya untuk melindungi diri dari semua gelombang matahari dan tabir surya yang hanya melindungi kulit dari sinar UVB. Semakin tinggi SPF dalam tabir surya dan sunscreen, semakin baik dan lebih lama melindungi kulit dari matahari.
Meski begitu, Anesia tetap merekomendasikan penggunaan bahan untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang digunakan berulang kali. "Kami merekomendasikan menerapkan kembali setiap 2-5 jam untuk perlindungan yang lebih baik," katanya.
Perlu dipahami bahwa penggunaan tabir surya atau tabir surya harus 30 menit sebelum kulit terkena sinar matahari untuk menyaring terlebih dahulu. Jika baru dan digunakan di luar rumah, menurut dia, tabir surya tidak berfungsi dengan baik.
Komentar
Posting Komentar